Social Icons

Wednesday, April 3, 2013

Bandung Lautan Api



            Halo-halo Bandung,.. ibu kota Periangan. Halo-halo Bandung kota kenang-kenangan..” hayoh, lanjut nyanyi niye? :D hehe
            Oya, apa sih yg ada dalam pikiran sobat hiros semua ketika mendengar lagu “Halo-halo Bandung” ini?  Yang konon, lagu ini tuh menjadi lagu perjuangan perlambang emosi para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia saat itu. Dimana mereka menunggu untuk kembali ke kota
tercinta mereka yang telah menjadi lautan api. Kota manakah itu? Yap! Bandung.
            Tepat pada tanggal 24 Maret 1946, yg dimana Bandung dibumi hanguskan oleh sekitar 200.000 penduduk  Bandung dan TRI (Tentara Republik Indonesia) yg dipimpin oleh Jenderal AH. Nasution sebagai komandan divisi III TRI. Dimana-mana asap hitam mengepul diudara, kobaran api yg dahsyat membakar seisi Bandung. Para penduduk membakar rumahnya sendiri dan para TRI langsung mengevakuasi mereka ke tempat yg aman meninggalkan Bandung yg saat itu akan dijadikan markas strategis militer tentara sekutu dan NICA. Itulah sebabnya, mereka membakar habis-habisan kota Bandung.
Pertempuran besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, Bandung Selatan, dimana terdapat gudang amunisi besar milik tentara sekutu. Dalam pertempuran ini, ada 2 anggota misi BRI (Barisan Rakyat Indonesia), yaitu Muhammad Toha dan Ramdan terjun dalam misi penghancuran gudang amunisi tersebut. Alhasil, gudang tersebut pun berhasil diledakkan dengan menggunakan dinamit. Hingga Moh. Toha dan Ramdan pun meninggal dalam misi tersebut.  Walaupun Bandung sudah ditinggalkan sekian lama, tapi api masih saja berkobar-kobar melahap isi Bandung hingga Bandung pun menjadi seperti lautan api.
            Weleh-weleh, subhanallah banget ya?! Perjuangan mereka untuk melindungi daerah Bandung ini. Rela mengorbankan harta mereka untuk dibakar. Nyawa pun menjadi taruhannya.
Lantas, bagaimana nih dengan kita? Kita disini cuma bisa berdecak-decak kagum doang gitu? Dan bilang “wow” segede gunung? Jangan dong!
Kita juga mesti ikut berjuang. Tapi berjuang apa dulu? Gak mungkin dong kalo kita sekarang angkat senjata dan terjun dimedan perang?  wong Indonesia sudah merdeka kok. Terus apa atuh?
Yaitu, kita berjuang untuk melawan hawa nafsu kita. Ya malas belajar tea-lah yg bikin prestasi  musnah, terjerembak kepengen pacaran tea-lah yg bikin kita lupa waktu ibadah. De-el-el bin de-es-be.
Kalau para pejuang itu musuhnya tentara sekutu, kalau kita...ya siapa lagi dong kalau bukan???
“..dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syeitan. Sesungguhnya syeitan itu musuh yg nyata bagimu.” (QS [2]: 208)

No comments:

Post a Comment